Friday, April 23, 2010

Innovation, It starts from your daily life




Siapa sih orang di dunia ini yang nggak pernah naik sepeda?? Kalau istilah Jawa-nya "Nge-pit". Di Indonesia sendiri sepeda kembali menunjukkan eksistensinya, mulai dari khalayak muda sampai tua kembali "berusaha" melakukan segala aktivitasnya dengan bersepeda, sama halnya dengan Belanda. Di Belanda sendiri sepeda sudah menjadi icon kegita bagi negaranya setelah Bunga Tulip dan Kincir Angin.



Jalur sepeda khusus, idaman semua bikers ( sumber : http://solokomunitas.wordpress.com )

Kenapa bisa begitu??? Sebenarnya sepeda bukan berasal dari Belanda, namun orang Belanda sudah mulai membuat sepeda selama 140 tahun. Pemerintahnya pun mengenjurkan kepada warganya untuk beraktivitas dengan menggunakan sepeda. Hal tersebut dibuktikan langsung oleh pemerintah Belanda dengan menyediakan fasilitas jalur sepeda sejak 125 tahun yang lalu. Yah, setidaknya warga Belanda hanya membutuhkan waktu menunggu selama 15 tahun untuk dibuatkan jalur khusus sepeda. bandingkan dengan pemerintah Indonesia yang sampai saat ini hanya berwacana akan membuat jalur khusus sepeda.

Di Belanda yang penduduknya hanya sekitar 16 juta jiwa, 13,5 juta jiwa orang Belanda di atas usia 4 tahun (atau sekitar 84% dari seluruh populasi) seluruhnya memiliki 18 juta sepeda. Jadi bisa dibayangkan kalau populasi sepeda lebih besar daripada populasi penduduknya, mungkin kalau kita jejerkan semua sepeda itu jalan raya hanya akan penuh oleh lautan sepeda. Ibukota negara Belanda, Amsterdam alias "The Bike Capital of the World", 40% mobilitas lalu lintasnya adalah dengan menggunakan sepeda. Dengan demikian, Amsterdam telah menciptakan sebuah kota ramah sepeda yang mempromosikan gaya hidup sehat dan aktif bagi penduduknya.

Amsterdam, "The Bike Capital of the World" ( sumber : http://gallery.hd.org )

Dengan adanya fakta seperti di atas, tidaklah heran jika di Belanda terdapat 15 perusahaan penghasil sepeda. Hal ini juga yang menyebabkan Belanda menjadi negara produsen sepeda terbesar di Eropa. tak pelak lagi jika sepeda sudah mendarah daging di Belanda. Jadi jangan heran kalau di Belanda kita akan menjumpai para pria berdasi berkendara denga menggunakan sepeda, seorang ibu membawa anaknya jalan-jalan dengan menggunakan sepeda boks, seorang nenek mengajak jalan-jalan anjingnya berkeliling kota dengan bersepeda, itu semua bukanlah hal yang aneh lagi.

Sepeda, tak kenal strata sosial ( sumber : http://littleluddite.wordpress.com )

Tak hanya itu, ternyata sepeda memiliki tempat tersendiri di benak tiga orang desainer asal Belanda. Ketiga orang ini memutuskan untuk merancang, walaupun sebenarnya mereka dididik untuk mendesain meja atau kursi. Ada apa di "mata" mereka tentang sepeda???? Ayo kita tengok cerita di bawah ini.

Sepeda Desain Belanda

a. Desain Pertama, "Penyederhanaan"
"Sepeda itu barang yang murni, kita bisa lihat semuanya, dan sangat bermanfaat. Saya kira kita semua suka sepeda. Barangnya sederhana, tapi kita bisa melaju cepat. Dalam desain ini saya berupaya membuatnya lebih bermanfaat lagi, karena masih banyak yang bisa disederhanakan lagi pada sebuah sepeda."

Perancang pertama, Wytze van Wansum, merancang sepeda yang diberi nama "Duchess". Sepeda rancangannya ini ternyata berhasil menarik minat pasar di amerika. Dalam rancangannya, sepeda "Duchess" ini tidak butuh banyak perawatan karena semua kabel , yang dalam istilah Indonesia-nya "pating semrawut", akan dimasukkan ke dalam pipa. sehingga hasil akhirnya tak akan nampak kabel-kabel sepeda sedikit pun.

Wytze van Wansum ( sumber : http://www.nrw.nl )

Jika membaca ilustrasi di atas, sepeda "Duchess" sepertinya sangat simpel. sepintas, "Duchess tampak seperti sepeda biasa, dalam model yang disebut "pmafiets", sepeda nenek-nenek, dalam bahasa Belanda. Tetapi bila kita amati dengan seksama akan terlihat bentuk yang elegan dan sederhana.

Herman van Hulsteijn, salah satu dari dua desainer yang lainnya, terkesan akan model sepeda ini. Menurutnya: " Aneh juga karena di negara seperti Belanda terdapat berbagai macam sepeda, tetapi jarang sekali ada rancangan yang begitu indah. Saya tidak suka pada sepeda-sepeda yang banyak terlihat di jalan-jalan. Kalau kita lihat berapa banyak sepeda, hanya sedikit yang benar-benar sedap dipandang."

b. Desain Kedua, "Kurva Panjang"

Di sini akan diceritakan bahwa Herman van Hulsteijn menggambar apa yang nanti akn dikenal dengan nama sepeda model "Cyclone". Ciri utama dari "Cyclone" adalah kurva panjang yang melengkung dari sadel ke setir dan berakhir di ban belakang. Mereka yang naik sepeda rancangan Herman akan tampak seperti mengapung di udara.

"Cyclone" ( sumber : http://www.rnw.nl )

Untuk menguji coba sepeda rancangannya ini, Herman bersama teman-temannya akan melakukan perjalanan ke Milan, Itali, dan kembali lagi ke Belanda. Kalau kalau dikira-kira jarang yang akan mereka tempuh adalah sekitar 1000 kilometer. Bisa dibayangkan kawan, itu seperti kita bersepeda dari Jakarta samapai Surabaya. Uhhh, bakal seperti apa betis ini nantinya??? tapi untuk orang Eropa yang senang bertualang, hal tersebut aka tetap mereka lakoni asalkan mereka senang.

Back to topic, di Milan, Herman akan memamerkan aspek lain dari sepeda rancangannya, yaitu bentuk dari sepeda ini. Dan ia akan memamerkan sepeda rancangannya ini pada sebuah pameran desain paling bergengsi di dunia, The Salone Internazionale del Mobile and the International Furnishing Accessories Exhibition 2010, di pertengahan bulan April ini.

Desainer terakhir, Tjeerd Veenhoven, memuji desain ini, karena ia tahu betapa sulitnya membuat sepeda yang bukan saja elok tetapi juga sangat bermanfaat.

" Sudah banyak saya lihat sepeda yang indah-indah, tetapi tak mungkin memesan suku cadangnya. Orang tidak punya visi ketika memproduksinya, hanya ingin menghasilkan yang elok tetapi nan juga mahal. Sya pernah punya sepeda-sepeda yang seperti itu. Yang baik dari sisi desain adalah bahwa perancangnya berpikir lebih jauh sehingga orang lebih suka membelinya, apalagi kalau dibandingkan dengan sepeda-sepeda lain yang menyebalkan."
Tjeerd Veenhoven


3. Desain Ketiga, "Pengalaman Bersepeda"


"Ordinary Carbon Bike" ( sumber : http://www.rnw.nl )

Tjeerd Veenhoven, menamakan sepeda rancangannya "Ordinary Carbon Bike" atau Sepeda Karbon Biasa. Ada yang menyebutnya seperti pita, karena tampaknya memang terbuat dari pita yang digunakan untuk membungkus kado. Sepeda ini juga tidak tampak harus berdiri, apalagi membawa pengendaraannya.

" Saya datang dengan pendekatan yang sangat berbeda ketimbang dua perancang terdahulu. Saya tidak pernah benar-benar ingin mendesain sepeda, saya hanya ingin menggunakan serat arang, seperti bahan teknologi tinggi. Itulah pusat perhatian saya, dan sepeda merupakan medium yang baik untuk digunakan. "

Tjeerd Veenhoven ( sumber : http://www.rnw.nl )

Dari kesemua cerita di atas pasti akan muncul pertanyaan di benak kita, "Apakah hanya orang Belanda yang dapat merancang sepeda seperti itu?" Karena jika dapat kita simpulkan, ksemua rancangan di atas menganut aliran "Dutch Design", yang mengkombinasikan pragmatisme, manfaat, serta bentuk, di dalam satu wadah.

" Saya kira orang di negara lain juga bisa merancang sepeda seperti ini, tetapi karena kami orang Belanda dan orang Denmark paling punya pengalaman bersepeda, maka kamilah yang terdorong untuk merancangnya. Jumlah orang Belanda yang tak tertarik pada sepeda cukup banyak jadi perancang sepeda itu kebanyakan dari Belanda atau Denmark ketimbang negara lain."
by Wytze van Wansum
Setelah membaca cuplikan di atas, seharusnya hati kita tergugah karena bagi orang Belanda suatu hal yang dekat dengan keseharian kita dapat menggugah diri kita untuk menciptakan suatu inovasi baru yang bermanfaat bagi orang lain. Tak hanya untuk orang lain, namun juga sebagai media untuk "memuaskan hasrat" yang ingin terus berinovasi dan berkreasi. Mengapa orang Belanda selalu "haus" akan inovasi? Mungkin karena memang orang Belanda bawaannya sudah kreatif semenjak mereka masih di rahim ibunya, jadi saat mereka beranjak dewasa kreativitas tersebut telah terasah dengan sangat tajam. Terus bagaimana caranya supaya kreativitas mereka bisa menulari bangsa ini?? Jawabannya tentu sering-sering bermain, berdiskusi, bercakap dengan mereka. Klangkah yang harus kita ambil?? Sudah tentu belajarlah di negerinya... Negeri mana??? Negeri Belanda.........

Sumber :

http://www.ski-epic.com/amsterdam_bicycles/

http://www.virgin-vacations.com/11-most-bike-friendly-cities.aspx

http://www.volkskrant.nl/vk-online/VK/20100410___/1_001/#original

http://www.rnw.nl/bahasa-indonesia/article/kisah-tiga-sepeda-desain-belanda

http://www.cosmit.it/tool/home.php?s0,2,67,71,75



by
Zulaikha Siti Anisah




52 comments:

  1. Alhamdulillah...
    akhirnya jadi juga....
    Mudah-mudahan posting-an di atas dapat memotivasi pemuda Indonesia biar terus menemukan inovasi baru dari lingkungan sekitarnya

    ReplyDelete
  2. wahhhhhh keren postingane,,, niat tenaaaaan
    sepeda yah??
    mmm maunya jg nyepeda ke kampus, tp theol2 kakiku mbak,,, wahahahha,,,
    hidup sepedaaaa (motor),,,

    ReplyDelete
  3. ooo memang hanna....
    kan dulu bukannya kamu biasa naik speda...
    kalau pengen jogja bersih udaranya emang Belanda patut di tiru...

    ReplyDelete
  4. Memang orang Belanda kreatif dan efisien terutama kalangan muda. Mereka seolah2 ga pernah kehabisan energi untuk beraktifitas.

    Sedikit kesal, kenapa ketika mereka menjajah kita, kita mengadaptasi kebiasaan birokrasi yang ribet minta ampun. Bukan kebiasaan inovatif seperti ini. Mengembangkan kreatifitas demi membuat hidup lebih nyaman.

    Yah, sekarang waktunya bangkit. Buat hidup lebih hidup. Ceritakan hal baru setiap hari :)

    ReplyDelete
  5. @ lemmot1me : bener banget sayang banget budaya yang kita ambil dari Belanda cuma birokrasi yang bribet...
    Coba kalo yang inovatif kayak begitu yang kita tiru, wah tiapa hari Bogor-Jakarta naik sepeda juga oke....

    ReplyDelete
  6. ngomong2 aku punya sepeda ontel tahun 56..hehehheeh...asik banget..

    ReplyDelete
  7. @ thomas : berarti sepeda jamannya kompeni, cob adeh kamu search gambar-gambar sepeda di Belanda, ya model2 sepedanya kayak jaman2 kompeni...

    Yah secara itu sepeda di Indonesia bawaannya para londo...

    ReplyDelete
  8. sekarang sepeda ontel lagi marak-maraknya banyak yang nyari..banyak orang yang tidak tau sepeda ontel itu barang yang antik sekali...merk2 terkenal seperti fonggers,mangan,mersedez benz..merupakan sepeda tua yang sangat unik..

    ReplyDelete
  9. @ tommy : wah kalo aku sama speda onthel kurang interest si tom... kalo MTB baru oke....

    ReplyDelete
  10. wuih..sepedaan
    dari dulu pengen beli sepeda tapi blom kesampaian..

    kayaknya makin modern aja sepeda,,apalagi dengan teknologi jaman sekarang yang bikin sepeda ada yang lebih mahal dari pada motor..

    kalo buat onthel si,itu keren tu buat koleksi dan eksis aja.. biasanya banyak yang nyari juga
    apalagi yang buatan lama,biasanya lebih tangguh

    ReplyDelete
  11. Iya emang revolusi sepeda makin lama makin ampuh aja...
    Harga speda kmaren anis pernah liat di PRJ harganya 30juta, buset... ngalahin harga Vespa...
    Ternyata pas diangkat enteng bener....

    Tapi emang karena speda2 jadul Indonesia dulu itu bawaannya "kompeni" jadi gak heran kalau sepedanya bagus-bagus ang kuat-kuat....

    ReplyDelete
  12. emang tuh mbak Belanda, patut ditiru..kadang2 da perasaan pengen nyepeda jg sih mbak..tp gk kebayang deh..jalanan panans berdebu n asap knalpot trus sepedaan..fiuuuh..yg aja jd panggangan qta hahahaa..coba ada jalurnya ya khusus bwt sepeda trus di kanan kirinya byk pohonn..wuiiiii,,,ajiiib btl tuh..

    ReplyDelete
  13. nanti kalo jadi dapet scholar kuliah di Belanda aku fotoin pic sepedaku di sana deh mba..
    atau kita bareng2 foto di sana?
    hihihi..

    ReplyDelete
  14. klo di indonesia kebanyakan orang dari kecil dah hidup eunak n serba ada jadi klo disuruh untuk kreatifitas kayaknya agak sulit yaaa uud lah.... tapi aku salut semoga dengan adanya kisah dari negeri kincir ini bisa memotifasi generasi muda berikutnya..semoga di negara kita bisa diterapkan hidup sehat..biar awet tua..panjang umur...fun bike yg udah ada setiap minggunya di jl sudirman dan thamrin semoga bisa di ikuti jalan2 protokl lainnya..amin..hidup sepeda!!!!! jangan dibanyakin motor jadi emosi terus bawaanya.

    ReplyDelete
  15. Sepeda itu roda nya dua haha,,,,

    ReplyDelete
  16. @ galuh : yah mudah-mudahan semua wacana yang udah direncanaain sama pemerintah bisa segera direalisasikan...
    asik tu kan kalo dari gejayan ke kampus gak usah pake masker.... soalnya gak ada polusi udara...

    @ aul : kita foto-foto bareng disana aja deh aul.,.,, aku bercita-cita ni ksana mudah2an dapet scholarship....

    @ leni wulandari : yah, bukannya inovasi itu muncul dari problematika yang sering kita liat di lingkungan sekitar.. Mungkin dengan adanya artikel ini bisa menginspirasi tukang-tukang becak di Indonesia, siapa tau mereka bisa bikin inovasi buat becak kesayangan supaya jadi lebih nyaman bwat penumpangnya... Hihihi...

    ReplyDelete
  17. berat sih.
    cuamn indonsesia baru bsia gitu kalo udah kira2 10 tahunan lagi...

    ReplyDelete
  18. @ lulu : kalau di belanda sepedanya inofatif banget gak cuma roda dua aja ada yang pakai gerobak segala bwat bawea anaknya jalan-jalan

    coba liat di sini
    http://www.rnw.nl/data/files/imagecache/must_carry/images/lead/Fietsfabriek.jpg

    ReplyDelete
  19. @ satch : ow jelas...
    badan saya sudah dimodifikasi sehingga bisa mengayuh sepeda....

    ReplyDelete
  20. hayoooo teh...pinjami saya sepeda....
    biar bisa sepedaan brg2...
    hahahahaaaa....

    *bingung... mau beli sayang, d rumah dah ada....
    mau bawa dr rumah, repooot....
    jadi.. pinjam sajaaa...

    heheee...
    alternatif yg ekonomis n efisien buat anak kosan....

    n_n

    tul gak tul ga?????
    * ngikutn uwaa aahh...

    ReplyDelete
  21. Guna menciptakan masyarakat cinta sepeda harus dimulai dengan pembuatan infrastruktur yang benar-benar membuat orang menjadi nyaman bersepeda..untuk itu pemerintah harus merevisi lg pola RT-RW (Rancangan Tata Ruang dan Wilayah)yang saat ini belum bahkan tidak mengakomodasi penggunaan sepeda, serta membatasi penggunaan moda transpor lainnya kecuali Kereta..
    Meski saya bukanlah pengguna sepeda melainkan masih motor tapi bukannya tidak pengen bersepeda...asalkan jalurnya benar2 nyaman dan steril dari penggunaan moda transpor lainnya

    GO BIKE!!!!

    ReplyDelete
  22. dulu pas ksana kaget juga kok banyak buanget sepeda. tapi emang lingkungan dan cuacanya juga sangat mendukung. Jadi kalo mo sepedaan kemana2 enak banget. Gak bakalan diklakson bis, gak bakalan di srempet motor ugal2an

    ReplyDelete
  23. jangan cuma posting tapi diamalkan....
    tiap ke kampus,pasar,mall,mudik naik sepeda...
    sehat dan mengurangi polusi
    HAHAHA...

    ReplyDelete
  24. @ nina nduts : sok aja kalo mau minjem mah, tapi ambil sendiri ke rumah teteh ya... terus ntar balikin lagi ke rumah teteh...
    itung2 mendukung program d***

    @ sasuke sarutobi : iya betul infrastruktur memang perlu diperhatikan kalau kita pengen menggalangkan hidup sehat dengan sepeda... tapi kayaknya pemerintah belum terpikir sampai merevisi pola Rancangan Tata Ruang dan Wilayah apalagi kalau musti mbulusuk2 ke RT ama RW, orang jalan baru yang jelas2 infrastruktur negara aja lama banget aksi cepat tanggapnya...

    @ mas abhi : berarti disana korban kecelakaan kebanyakan korban tabrak sepeda dong???

    @ esha : Alhamdulillah kalau ke warung deket rumah dah naik speda...
    niatnya ke kampus mau naik speda berhubung kalau kuliah malem selalu ujan, jadi aku amalkannya tiapa hari minggu bwat Sepedaan...

    ReplyDelete
  25. jadi pengen punya sepeda...bike to work....

    ReplyDelete
  26. kata tetangga saya dulu, jaman jogja masih kota sepeda (tanpa motor ya), masih aja ada yang namanya kecelakaan, sampe patah tulang juga ada, yah semuanya kembali pada manusianya, mo dikasih apa juga kalo pada dasarnya bengal ya tetep dah.
    Jadi menurut saya, sepeda di Indonesia nda cocok, mending kembangkan mass-rapid-transport sebagai solusi lain masalah transportasi. Sepeda buat rekreasi saja. Ah saya ngomong apa toh ini, tadinya ga mau komen, eh malah komen panjang-panjang. Ya sudah, tolong 2 milyar-nya dikirim ke rekening saya ya nggot!

    ReplyDelete
  27. wah jadi pengen ke belanda ne. hehe.. cita cita saya pengen berangkat kerja pake sepeda, tp gak kesampean juga, cuman 6 kilo tapi tanjakan dan turunan semua. nyerah..

    ReplyDelete
  28. @ slyzer : yah kalau pengen tapi ga direalisasiin mah sama aja... Ayo kita galakkan Ilkom bike to campus

    @ septo : well, emang susah si kalau mau mencanangkan bersepeda di Indonesia, tapi kalau khusus bwat di ibukota Provonsi mungkin bisa (seharusnya bisa)lah wong kalo di ibukota provinsi jalanannya lurus2 aja, gak kelak kelok kayak Jalur Antar Lintas Provonsi...
    Kalau mau dicoba kan gak ada salahnya...

    ReplyDelete
  29. pertama-tama saya ucapkan selamat dulu buat neng Anis dengan Blognya..
    Omong-omong soal sepeda model gitu, dulu simbah saya juga punya nis..kayaknya lungsuran orang Belanda tuch, sepeda onta dengan rangka berwarna merah tua dan ban yang besar enak banget dipake, tapi klo mw naik harus nyanggah ke tembok ato pohon dulu hihi..tp sekarang dah gak tau kemana sepedanya..

    Jadi salut buat orang Belanda yang penuh inovasi dan mengajarkan budaya sehat di luar memory ttg penjajahan yang pernah dilakukan...

    ReplyDelete
  30. Saya jadi ingat The Amazing Race season 15.. Ada edisi Belanda yang kebetulan mengekspose sepeda.

    Saya setuju sama Mas Septo dan Mas Abhi. Apa yang cocok di Belanda belum tentu cocok di Endonesa. Lha wong di sana cuacanya enak dan mendukung. Coba di Jakarta pas jam berangkat atau pulang kerja.

    Eh tapi saya berpikir juga, kalau pas lagi musim salju gitu apa sepeda mereka dipake ya?

    ReplyDelete
  31. Sepeda oh sepeda.. Dari dulu pengen beli sepeda nih,, tapi bingung mw ditaro dimana,, di atas ribet nggeteng",, di bawah takut ilang.. Haha..
    Mw beli inLineSkate,, mahal juga (mending spedanya langsung)..

    Tapi kalo bwt di Bogor,, kayaknya emang enakan naik motor ya.. Coz,, jalannya naik turun.. *sok bisa naik motor XD

    Iyah,, galakan Bike To BS,, IlKom Bike To Campus.. Moga ada donatuur yg beliin qt sepeda.. Haha.. *ngarep

    Pokoknya saya dukung semua yang bertema GO GREEN.. Yosh!..

    ReplyDelete
  32. zulek bgs kok..cukup menarik blognya,, minta bikinin ttg in line skate dnk, pengen memasyarakatkan olah raga tsb di kota bogor nih.. sudah saatnya olahraga sepeda dan in line skating trend lagi di bogor, dlu terakhir tahun 1999an..aldut cxz

    ReplyDelete
  33. @ mybrainsgrowell : ayo kita ke belanda, emangnya kamu ngga ada renana lanjut studi mas??? emang si masalahnya sepeda onthel tu kalau udah ktemu ama tanjakan and turunan...
    pas turunannya si asik tapi kalo pas tanjakan, Naudzubillah... tapi sebenernya bisa diakalin si.,., kalo tanjakannya abis turunan kan bisa dimanfaatin tu kecepatan sepeda pas kita ngacir turun....

    @ pentingpo : penting dong, gmana mau maju kalo semua orang Indonesia cuma "nunggu bola" atau "cuma disuapin", kapan kita mau jadi negara maju kalo semua-semua tergantung dari negara lain.,., makanya penting inovasi tu ya biar kemampuan kita terasah gak cuma ngandelin orang lain, lagipula artikel di atas cuma sebagai contoh inovasi yang moga-moga bisa memacu kita biar biasa maju seperti orang Belanda dan nggak harus berinovasi dengan sepeda si, yah dari hal-hal yang deket dengan kehidupan sehari-hari kita aja...

    ReplyDelete
  34. @ rossmit : thank you sista... Emang kalau buat hal yang positif walaupun mreka pernah ngejajah kita... tapi...mari lupakan masa lalu, kita tatap masa depan kita lihat segi positif dari kehidupan mereka...

    @ wiwid : ya memang si, emang gak sepenuhnya harus kita adopsi, tetep harus kita adaptasiin sama kondisi Indonesia...
    Nah itu pas musim salju berarti saatnya sepeda buat berhibernasi.. kan capek tu setaun penuh dipake keliling sama pemiliknya...

    ReplyDelete
  35. @ Aldut : Ntar gw usahain ya...
    kan gw kudu nyari bahannya dulu... okeh2....

    ReplyDelete
  36. Waaa... SeBeNeRe PeNGeN JuGa NGePiT KeMaNa2...
    TaPi uDaRa N CuaCa SKRaNG Ga MeMuNGKiNKaN BWaT KeSeHaTaN JeW...
    JaDi MeNDiNG Di RuMaH aJa... Heee...

    SeMaNGaaaT Yaaa BuaT MeMoTiVaSi YG BaeK NiS... ^_^

    ReplyDelete
  37. haigh,,haigh,,my firs time hihihi
    knalan smua yuuuk,,,
    yg dah knal moga tmbah lengket
    hiaaaa >.<

    ReplyDelete
  38. nice posting....

    keep posting...

    skali2, kayanya asik tuh klo naek sepeda ke kampus... :D

    ReplyDelete
  39. Btw disana ada jalur khususnya gak ya bwat pengendara sepeda (macam busway gt?? ) secara dr info yg q dapet di Belanda ternyata banyak banget masyarakatnya yang pake speda, yaah sekedar untuk mengurangi resiko kecelakaan dan keruwetan jalan klo sampek para pengendara sepeda bertaburan di jalan hehe..

    ReplyDelete
  40. @ fitra : makasih fitra... do'akan anis menang ya.. kan bisa nimba ilmu di bel;anda walau sebentar asal bisa nyuri ilmunya kan... wah Bahagianya....

    @ ifa : welcome, afifah!!!

    @ wahyucyber : boleh tu tapi ntar nunggu jalan baru gak debu lagi ya, dur...

    @ rossmit : ada mit,... Itu coba kamu liat foto yang pertama, foto orang2 pada naek sepeda di jalur kanan ,kan?? itu jalur sepedanya kayak jalur trans jakarta...
    dan bagusnya semua pengguna jalan di sana menghormati antar sesama pengguna jalan... Ayo mit kita berlibur ksana..... Do'akan tulisanku ini berhasil menggugah dewan juri ya...

    ReplyDelete
  41. waaah.....
    itu mah blm naek sepeda dah cape duluann...
    hehee....

    @wahyu: jgn sekali2 atuhh...kl biasa mah tiap hari... hemat biaya parkir jg kan yaa????
    n_n

    ReplyDelete
  42. Julek,... hebat euy,...

    yg semangat ya,... ^^

    ReplyDelete
  43. @ all : makasih semuanya....
    Ayo berinovasi tuk memajukan bangsa ini!!!

    ReplyDelete
  44. gw jg niatny pgn bike to work,lek..
    tp speda ny yg bs cash ituh loh..
    jd kl tiba2 ujan bs rada2 ngebutt..

    ReplyDelete
  45. di jogja kayaknya kegiatan macam ini sedang di giat2in nya sama pak walikota, terbukti kota jogja sudah mengimplementasikan jalur khusus sepeda di beberapa ruas jalan, termasuk tempat berhenti sepeda di perlintasan lampu merah. Yang penting kalo transportasi umum (bis kota) bisa berkembang, sepeda pasti menyusul sebagai transportasi pribadi yang menunjang transportasi umum.

    ReplyDelete
  46. salut ma lu nis, bnyak kegiatan tp masih sempat buat nulis d blog, tetap semangat!!!

    ReplyDelete
  47. sepedaan di Indonesia kenapa susah berkembang dibandingin di Belanda adalah karena di Indonesia ini kaya akan sinar matahari jadi panas.. jarak deket aja keringetnya banjir.hehe..
    pengalaman di kampus, walaupun udah disediain sepeda n tracknya, tetep males ngegunainnya apalagi siang2 terik. kalo pagi n sore sih masih mending.

    ReplyDelete
  48. yuuk kita genjot terus, kita mulai dari lingkunga nterdekat kita KE KAMPUS NYEPEDA NYOOOK..Saya sudah lho kalo kamu kapan?

    ReplyDelete